Selasa, 31 Maret 2009

DEMOKRASI, PEMILU DAN PARTAI

MUQADDDIMAH
Segala puji hanya milik Allah, shalawat serta salamsemoga tercurah kepada Rasulullah, keluarganya, parasahabatnya serta orang yang berwala' kepadanya.
Amma ba'du. Ini adalah kajian singkat yang menjelaskan tentangbeberapa indikasi destruktif dan bahaya yangditimbulkan akibat terjun dan berkiprah dalam kancahdemokrasi yang banyak orang tertipu dengannya danmenggantungkan harapan mereka kepadanya meskipunhal ini jelas-jelas bertentangan dengan manhaj Allahsebagaimana yang akan dijelaskan dalam kajian yangsingkat ini, apalagi banyak sudah pengalaman pahityang didapat oleh orang yang tertipu dengan permainanini dan ditampakkan sisi penyimpangan dankesesatannya.Penyusun Dengan memohon taufiq kepada Allah, kami berusahamemaparkan beberapa indikasi destruktif (kerusakan)demokrasi, pemilihan umum dan berpartai:
1. Demokrasi dan hal-hal yang berkaitan dengannyaberupa partai-partai dan pemilihan umummerupakan manhaj jahiliyah yang bertentangandengan Islam, maka tidak mungkin sistem inidipadukan dengan Islam karena Islam adalah cahayasedangkan demokrasi adalah kegelapan."Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orangyang melihat dan tidak (pula) kegelapan dengancahaya." (Surat Faathir: 19-20)Islam adalah hidayah dan petunjuk sedangkandemokrasi adalah penyimpangan dan kesesatan."Sungguh telas jelas petunjuk daripada kesesatan."(Surat Al-Baqarah: 256)Islam adalah manhaj rabbani yang bersumber darilangit sedangkan demokrasi adalah produk buatanmanusia dari bumi. Sangat jauh perbedaan antarakeduanya.2. Terjun ke dalam kancah demokrasi mengandungunsur ketaatan kepada orang-orang kafir baik ituorang Yahudi, Nasrani atau yang lainnya, padahalkita telah dilarang untuk menaati mereka dandiperintahkan untuk menyelisihi mereka,sebagaimana hal ini telah diketahui secara lugas dangamblang dalam dien.Allah Ta'ala berfirman:"Wahai orang-orang yang beriman jika kalianmenaati sekelompok orang-orang yang diberi Al-Kitab,niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadiorang kafir setelah kamu beriman." (Surat Ali'Imran: 100)"Karena itu janganlah kamu mengikuti orang-orangkafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al-Quran dengan jihad yang besar." (Surat Al-Furqaan: 52)
"Dan janganlah kamu menaati orang-orang yangkafir dan orang-orang munafik itu, janganlah kamuhiraukan gangguan mereka dan bertawakkallahkepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagaipelindung(mu)." (Surat Al-Ahzaab: 48)Dan ayat-ayat yang senada dengan ini sangat banyakdan telah menjadi maklum.3. Sistem demokrasi memisahkan antara dien dankehidupan, yakni dengan mengesampingkan syari'atAllah dari berbagai lini kehidupan danmenyandarkan hukum kepada rakyat agar merekadapat menyalurkan hak demorkasi mereka --sepertiyang mereka katakan-- melalui kotak-kotak pemiluatau melalui wakil-wakil mereka yang duduk diMajelis Perwakilan.4. Sistem demokrasi membuka lebar-lebar pintukemurtadan dan zindiq, karena di bawah naungansistem thaghut ini memungkinkan bagi setiappemeluk agaman, madzhab atau aliran tertentu untukmembentuk sebuah partai dan menerbitkan massmedia untuk menyebarkan ajaran mereka yangmenyimpang dari dienullah dengan dalih toleransidalam mengeluarkan pendapat, maka bagaimanamungkin setelah itu dikatakan, "Sesungguhnyasistem demokrasi itu sesuai dengan syura danmerupakan satu keistimewaan yang telah hilang darikaum muslimin sejak lebih dari seribu tahun yanglalu," sebagaimana ditegaskan oleh sejumlah orangjahil, bahkan (ironismua) hal ini juga telah ditegaskanoleh sejumlah partai Islam yang dalam salah satupernyataan resminya disebutkan:"Sesungguhnya demokrasi dan beragamnya partaimerupakan satu-satunya pilihan kami untukmembawa negeri ini menuju masa depan yang lebihbaik."5. Sistem demokrasi membuka pintu syahwat dan sikappermissivisme (menghalalkan segala cara) sepertiminum arak, mabuk-mabukan, bermain musik,berbuat kefasikan, berzina, menjamurnya gedungbioskop dan hal-hal lainnya yang melanggar aturanAllah di bawah semboyan demokrasi yang populer,"Biarkan dia berbuat semaunya, biarkan dia lewatdari mana saja ia mau," juga di bawah semboyan"menjaga kebebasan individu."6. Sistem demokrasi membuka pintu perpecahan danperselisihan, mendukung program-programkolonialisme yang bertujuan memecah-belah duniaIslam ke dalam sukuisme, nasionalisme, negaranegarakecil, fanatisme golongan dan kepartaian. Halini bertentangan dengan firman Allah Ta'ala:"Dan sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agamakamu semua, agama yang satu, dan Aku adalahRabbmu, maka bertaqwalah kepada-Ku." (Surat Al-Mukminun: 52)Juga bertentangan dengan firman Allah Ta'ala:"Dan berpegang teguhlah kamu semua kepada tali(dien) Allah dan janganlah kamu bercerai-berai."(Surat Ali 'Imran: 103)Dan firman-Nya:"Dan janganlah kamu berbantah-bantahan yangmenyebabkan kamu gagal dan hilang kekuatanmu."(Surat Al-Anfal: 46)7. Sesungguhnya orang yang bergelur dengan sistemdemokrasi harus mengakui institusi-institusi danprinsip-prinsip kekafiran, seperti piagam PBB,deklarasi Dewan Keamanan, undang-undangkepartaian dan ikatan-ikatan lainnya yangmenyelisihi syari'at Islam. Jika ia tidak maumengakuinya, maka ia dilarang untuk melaksanakanaktivitas kepartaiannya dan dituduh sebagai seorangekstrim dan teroris, tidak mendukung terciptanyaperdamaian dunia dan kehidupan yang aman.8. Sistem demokrasi memvakumkan hukum-hukumsyar'i seperti jihad, hisbah, amar ma'ruf nahi munkar,hukum terhadap orang yang murtad, pembayaranjizyah, perbudakan dan hukum-hukum lainnya.9. Orang-orang murtad dan munafiq dalam naungansistem demokrasi dikategorikan ke dalam warganegara yang potensial, baik dan mukhlis, padahaldalam tinjauan syar'i mereka tidak seperti itu.10. Demokrasi dan pemilu bertumpu kepada suaramayoritas tanpa tolak ukur yang syar'i.Sedangkan Allah Ta'ala telah berfirman:"Dan jika kamu mentaati kebanyakan orang di mukabumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu darijalan Allah." (Surat Al-An'am: 116)"Akan tetapi kebanyakan manusia itu tidakmengetahui." (Surat Al-A'raf: 187)"Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yangbersyukur." (Surat Saba': 13)11. Sistem ini membuat kita lengah akan tabiatpergolakan antara jahiliyah dan Islam, antara haq danbatil, karena keberadaan salah satu di antarakeduanya mengharuskan lenyapnya yang lain,selamanya tidak mungkin keduanya akan bersatu.Barangsiapa mengira bahwa dengan melaluipemilihan umum fraksi-fraksi jahiliyah akanmenyerahkan semua institusi-institusi mereka kepadaIslam, ini jelas bertentangan dengan rasio, nash dansunan (keputusan Allah) yang telah berlaku atasumat-umat terdahulu."Tiadalah yang mereka nanti melainkan (berlakunya)sunnah (Allah yang telah berlaku) atas orang-orangyang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akanmendapati perubahan bagi sunnatullah dan sekali-kalitidak (pula) akan mendapati perpindahan bagisunnatullah itu." (Surat Faathir: 43)12. Sistem demokrasi ini akan menyebabkan terkikisnyanilai-nilai aqidah yang benar yang diyakini dandiamalkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihiwasallam dan para sahabatnya yang mulia, akanmenyebabkan tersebarnya bid'ah, tidak dipelajari dandisebarkannya aqidah yang benar ini kepada manusia,karena ajaran-ajarannya menyebabkan terjadiperpecahan di kalangan anggota partai, bahkan dapatmenyebabkan seseorang keluar dari partai tersebutsehingga dapat mengurangi jumlah perolehan suaradan pemilihnya.13. Sistem demokrasi tidak membedakan antara orangyang alim dengan orang yang jahil, antara orang yangmukmin dengan orang kafir, dan antara laki-lakidengan perempuan, karena mereka semuanyamemiliki hak suara yang sama, tanpa dilihatkelebihannya dari sisi syar'i. padahal Allah Ta'alaberfirman:"Katakanlah! Adakah sama orang-orang yangmengetahui dengan orang-orang yang tidakmengetahui." (Surat Az-Zumar: 9)Dan Allah Ta'ala berfirman:"Maka apakah orang yang beriman itu sama sepertiorang yang fasiq? Mereka tidaklah sama." (Surat As-Sajdah: 18)Dan Allah Ta'ala berfirman:"Maka apakah Kami patut menjadikan orang-orangIslam itu sama dengan orang-orang yang berdosa(orang kafir)? Mengapa kamu berbuat demikian,bagaimanakah kamu mengambil keputusan?" (SuratAl-Qalam: 35-36)Dan Allah Ta'ala berfirman:"Dan anak laki-laki (yang ia nadzarkan itu) tidaklahseperti anak perempuan (yang ia lahirkan)." (SuratAli Imran: 38)Sistem ini menyebabkan terjadinya perpecahan dikalangan para aktivis dakwah dan jamaah-jamaahIslamiyah, karena terjun dan berkiprahnya sebagiandari mereka ke dalam sistem ini (mau tidak mau)akan membuat mereka mendukung dan membelanyaserta berusaha untuk mengharumkan nama baiknyayang pada gilirannya akan memusuhi siapa yangdimusuhi oleh sistem ini dan mendukung sertamembela siapa yang didukung dan dibela oleh sistemini, maka ujung-ujungnya fatwa pun akan simpangsiurtidak memiliki kepastian antara yangmembolehkan dan yang melarang, antara yangmemuji dan yang mencela.Di bawah naungan sistem demokrasi permasalahanwala' dan bara' menjadi tidak jelas dan samar, olehkarenanya ada sebagian orang yang berkecimpungdan menggeluti sistem ini menegaskan bahwaperselisihan mereka dengan partai sosialis, partaibaath dan partai-partai sekuler lainnya hanya sebatasperselisihan di bidang program saja bukanperselisihan di bidang manhaj dan tak lain sepertiperselisihan yang terjadi antara empat madzhab, danmereka mengadakan ikatan perjanjian dankonfederasi untuk tidak mengkafirkan satu sama laindan tidak mengkhianati satu sama lain, olehkarenanya mereka mengatakan adanya perselisihanjangan sampai merusakkan kasih sayang antarsesama!!16. Sistem ini akan mengarah pada tegaknya konfederasisemu dengan partai-partai sekuler, sebagai telahterjadi pada hari ini.17. Sangat dominan bagi orang yang berkiprah dalamkancah demokrasi akan rusak niatnya, karena setiappartai berusaha dan berambisi untuk membelapartainya serta memanfaatkan semua fasilitas dansarana yang ada untuk menghimpun danmenggalang massa yang ada di sekitarnya,khususnya sarana yang bernuansa religius seperticeramah, pemberian nasehat, ta'lim, shadaqah danlain-lain.18. (Terjun ke dalam kancah demokrasi) juga akanmengakibatkan rusaknya nilai-nilai akhlaq yangmulia seperti kejujuran, transparansi(keterusterangan) dan memenuhi janji, danmenjamurnya kedustaan, berpura-pura (basa-basi)dan ingkar janji.19. Demikian pula akan melahirkan sifat sombong danmeremehkan orang lain serta bangga denganpendapatnya masing-masing karena yang menjadi inipermasalahan adalah mempertahankan pendapat.Dan Allah Ta'ala telah berfirman:"Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yangada di sisi mereka (masing-masing)." (Surat Al-Mukminun: 53)20. Kalau kita mau mencermati dan meneliti denganseksama, berikrar dan mengakui demokrasi berartimenikam (menghujat) para Rasul dan risalah (misikerasulan) mereka, karena al-haq (kebenaran) kalaudiketahui melalui suara yang terbanyak dari rakyat,maka tidak ada artinya diutusnya para Rasul danditurunkannya kitab-kitab, apalagi biasanya ajaranyang dibawa oleh para Rasul banyak menyelisihimayoritas manusia yang menganut aqidah yang sesatdan menyimpang dan memiliki tradisi-tradisijahiliyah.21. Sistem demokrasi membuka pintu keraguan dansyubhat serta menggoncangkan aqidah umat Islam,terlebih lagi kita hidup di masa dimana ulamarobbaninya sangat sedikit sedang kebodohan tersebardimana-mana. Maka lantaran terbatasnya ilmu,banyak orang-orang awam yang jiwanya down dangoncang dalam menghadapi gelombang besar danarus deras dari berbagai partai, surat kabar, danpemikiran-pemikiran yang destruktif.22. Melalui dewan-dewan perwakilan dapat diketahuibahwa sesungguhnya sistem demokrasi berdiri diatas asas tidak mengakui adanya Al-HakimiyahLillah (hak pemilikian hukum bagi Allah), makaterjun ke dalam sistem demokrasi kalau bertujuanuntuk menegakkan argumen-argumen dari Al-Qurandan Sunnah maka hal ini tidak mungkin diterimaoleh anggota dewan karena yang dijadikan hujjaholeh mereka adalah suara mayoritas dan andapunmau tidak mau harus mengakui suara mayoritastersebut, maka bagaimana anda akan menegakkanhujjah dengan Al-Quran dan Sunnah sedangkanmereka tidak mengakui keduanya. Meskipun andamenguatkan (argumen anda) dengan berbagai dalildalilsyar'i maka dalam pandangan mereka hal itutidak lebih dari sekedar pendapat anda saja, bagimereka dalil-dalil tersebut tidak memiliki nilai sakralsedikitpun karena mereka menginginkan --sepertiyang mereka katakan-- untuk membebaskan diri darihukum ghaib yang tidak bersumber dari suaramayoritas dan pertama kali yang mereka tentangadalah hukum Allah dan Rasul-Nya. Makapengakuan anda terhadap prinsip thaghut ini --yaknikebijakan hukum di tangan suara mayoritas danpengakuan anda akan dal itu demi memenuhituntutan massamu-- berarti meruntuhkan prinsip"hak pemilikan dan penentuan hukum mutlaq bagiAllah semata." Dan manakala anda menyepakatibahwa suara mayoritas merupakan hujjah yang dapatmenyelesaikan perselisihan maka tidak ada gunanyalagi anda membaca Al-Quran dan hadits karenakeduanya bukan hujjah yang disepakati di antarakalian.23. Kita tanyakan kepada para aktivis dakwah yangtertipu dengan sistem ini: Jika kalian sudah sampaipada tampuk kekuasaan apakah kalian akanmenghapuskan demokrasi dan melarang eksisnyapartai-partai sekuler? Padahal kalian telah sepakatdengan partai-partai lain sesuai dengan undang
DEMOKRASI,PEMILU DAN undang kepartaian bahwa pemerintahan akandilaksanakan secara demokrasi dengan memberikesempatan kepada seluruh partai untukberpartisipasi aktif. Jika kalian mengatakan bahwasistem demokrasi ini akan dihapus dan partai-partaisekuler dilarang untuk eksis berarti kalian berkhianatdan mengingkari perjanjian kalian merkipunperjanjian tersebut (pada hakekatnya) adalah bathil.Sedangkan Allah Ta'ala telah berfirman:"Dan jika kamu mengetahui pengkhianatan darisuatu kaum (golongan), maka kembalikanlahperjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur,karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorangyang berkhianat." (Surat Al-Anfal: 58)Dan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda:"Akan ditancapkan sebuah bendera bagi setiap orangyang ingkar pada hari kiamat kelak." (HR. Bukhary)Adapun hadits yang menyatakan bahwa perang ituadalah tipu daya, tidak termasuk dalam pembahasanini. Dan jika kalian mengatakan kami akanmenegakkan hukum demokrasi dan mentolerirberdirinya partai-partai berarti ini bukanlahpemerintahan yang Islami.24. Sistem demokrasi bertentangan dengan prinsiptaghyir (perubahan) dalam Islam yang dimulai darimencabut segala yang berbau jahiliyah dari akarakarnyalalu mengishlah (memperbaiki) jiwa-jiwamanusia."Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaansuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yangada diri mereka sendiri." (Surat Ar-Ra'du: 11)Maka prinsip perbaikan ekonomi, politik dan sosialadalah mengikuti perbaikan jiwa manusiamanusianya,bukan sebaliknya.25. Sistem ini bertentangan dengan nash-nash yang qath'iyang mengharamkan menyerupai orang-orang kafirbaik dalam akhlaq, gaya hidup, tradisi ataupunsistem dan perundang-undangan mereka.26. Dan yang sangat membahayakan, sistem demokrasidan pemilu dapat mengestablishkan (mengukuhkan posisi) orang-orang kafir dan munafiq untukmemegang kendali kekuasaan atas kaum muslimin --dengan cara yang syar'i-- menurut perkiraan sebagianorang-orang yang jahil. Padahal Allah Ta'ala telahberfirman:"Janji-Ku (untuk menjadikan keturunan NabiIbrahim sebagai pemimpin) ini tidak mengenai orangorangdzalim." (Surat Al-Baqarah: 124)Dan Allah Ta'ala berfirman:"Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalankepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orangorangyang beriman." (Surat An-Nisaa': 141)Berapa banyak orang-orang muslim yang awamtertipu dengan sistem seperti ini sehingga merekamengira bahwa pemilu adalah cara yang syar'i untukmemilih seorang pemimpin!!27. Demokrasi mengaburkan dan meruntuhkanpengertian syura yang benar, karena minimal syuraitu berbeda dengan demokrasi dalam tiga prinsipdasar:a. Dalam sistem syura, sebagai pembuat dan penentuhukum adalah Allah sebagaimana firman AllahTa'ala:"Menetapkan hukum itu adalah hak Allah." (SuratAl-An'am: 57)Sedangkan demokrasi tidak seperti itu karenapenentu hukum dan kebijaksanaan berada padaselain Allah (yakni di tangan suara mayoritas).b. Syura dalam Islam hanya diterapkan dalammasalah-masalah ijtihadi yang tidak ada nashnyaataupun ijma', sedangkan demokrasi tidaklahdemikian.c. Syura dalam Islam hanya terbatas dilakukan olehorang-orang yang termasuk dalam Ahlu'l-Halli wa'l-Aqdi, orang-orang yang berpengalaman danmempunyai spesifikasi tertentu, sedangkandemokrasi tidak seperti itu sebagaimana telahdijelaskan pada point terdahulu.Terjun ke dalam kancah demokrasi akan dihadapkanpada perkara-perkara kufur dan menghujat syariatAllah, mengolok-oloknya dan mencemooh orangorangyang berusaha untuk menegakkannya, karenasetiap kali dijelaskan kepada mereka bahwa hukumyang mereka buat bertentangan dengan ajaran Islam,mereka akan mencemooh syariat Islam yangbertentangan dengan undang-undang mereka danmencemooh orang-orang yang berusaha untukmemperjuangkannya. Maka menutup erat-erat pintuyang menuju ke sana dalam hal ini sangat diperlukan.Allah Ta'ala berfirman:"Oleh sebab itu berilah peringatan, karena peringatanitu sangat bermanfaat." (Surat Al-A'la: 9)Dan Allah Ta'ala berfirman:"Dan janganlah kamu memaki-maki sesembahansesembahanyang mereka sembah selain Allah, karenamereka nanti akan memaki Allah dengan melampauibatas tanpa pengetahuan." (Surat Al-An'am: 108)Masuk ke dalam kancah demokrasi dapatmenyingkap data-data tentang harakah Islamiyahdan sejauh mana peran dan pengaruhnya terhadaprakyat yang pada gilirannya harakah tersebut akandihabisi dan dimusnahkan sampai ke markasnya.Maka jelas hal ini sangat merugikan danmembahayakan sekali.30. Demokrasi akan membuat harakah Islamiyahdikendalikan oleh orang-orang yang tidak kufu'(yang tidak memiliki pengetahunan dan pemahamantentang Dien yang cukup), karena yang menjadipemimpin harus sesuai dengan hasil partai dalamsistem kerja maupun pelaksanaan programnya harussesuai dengan asas pemilu.31. Dari hasil kajian dan pemantauan langsung dilapangan telah terbukti gagal dan tidak adamanfaatnya sistem ini, di mana banyak para aktivisdakwah di pelbagai negara seperti Mesir, Aljazair,Tunisia, Yordania, Yaman, dan lain-lain yang telahikut berperan dalam pentas demokrasi ini, namunhasilnya sama-sama telah diketahui "hanya sekedarmimpi dan fatamorgana" sampai kapan kita masihakan tertipu?32. Orang yang mau memperhatikan dan mencermatiakan tahu bahwa sistem demokrasi akanmenyimpangkan alur shahwah Islamiyah(kebangkitan Islam) dari garis perjalanannya,melalaikan akan tujuan dasarnya dan juga akanmenjurus kepada perubahan total yang mendasar danmenyeluruh, yang hanya bertumpu pada prediksidan khayalan belaka.33. (Diberlakukannya sistem demokrasi) berartimenafikan peran ulama dan menghilangkankedudukan mereka di mata masyarakat padahalmerekalah yang memiliki ilmu dan menegakkanamar ma'ruf nahi munkar, karena mereka sudah tidaklagi ditaati dan dijadikan sebagai pemimpin lantarankebijaksanaan hukum berada di tangan mayoritas.34. Sistem demokrasi memupuskan minat dan semangatuntuk mendalami ilmu syar'i dan tafaqquh fi'd-diendan menyibukkan manusia dalam hal-hal yang tidakbermanfaat.35. Sistem demokrasi menyebabkan terhentinya ijtihad,karena tidak ada istilah mujtahid dan muqollid dalambarometer demokrasi, semuanya adalah mujtahidtanpa perlu memiliki perangkat ijtihad atau melihatkepada dalil-dalil syar'i.36. Sistem ini dapat menyebabkan hancur dan binasanyaharakah Islamiyah, karena sering kali harakahharakahini bertikai dan berkonfrontasi denganorang-orang yang menyelisihi mereka tanpamempunyai kemampuan dan persiapan untukmenghadapi musuh.37. Menurut sebagian aktivis dakwah, tujuan merekamasuk ke dalam sistem ini adalah untuk menegakkanhukum Allah. Padahal mereka tidak akanmewujudkannya kecuali dengan mengakui bahwarakyat adalah sebagai penentu dan pembuat hukum,ini berarti ia telah menghancurkan tujuan (yang ingindicapainya) dengan sarana yang dipergunakannya.38. Demokrasi adalah sebuah sistem yang menipu rakyatpada hari ini, dengan propagandanya hukum beradadi tangan rakyat dan rakyatlah sebagai pemegangkeputusan, padahal pada hakekatnya tidaklahdemikian.39. Demokrasi menyita dan menghabiskan waktu dantenaga para ulama dan aktivis dakwah, dan membuatmereka lalai dari membina umat dan dariberkonsentrasi untuk mengajarkan dienul Islamkepada manusia.40. Dalam sistem demokrasi kekuasaan dibatasi sampaipada masa tertentu, jika masanya telah berakhir makaia harus turun untuk digantikan dengan yanglainnya., kalau tidak maka akan terjadi pertikaian danpeperangan, padahal bisa jadi sebenarnya dialahyang paling berhak (karena memiliki kemampuandan kecapakan yang memenuhi persyaratan sebagaiseorang pemimpin) namun karena masa jabatannyatelah habis ia diganti oleh orang lain yang tidakmemiliki kemampuan seperti dirinya. Maka hal iniakan membuka pintu fitnah dan sikap membelot daripenguasa yang sah, padahal telah diketahui bahwakeluar (membelot) dari penguasa itu tidak bolehkecuali jika penguasa tersebut terlihat melakukankekafiran yang nyata dan pembelotannya dapatmewujudkan kemaslahatan yang berarti sertamemiliki kemampuan untuk melakukan hal tersebut.41. Dewan-dewan perwakilan adalah dewan-dewanthaghut yang tidak dapat dipercaya untuk mengakuibahwa pemilik dan penentu hukum secara mutlaqadalah Allah, maka tidak boleh duduk bersamamereka di bawah payung demokrasi, karena AllahTa'ala telah berfirman:"Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamudi dalam Al-Quran, bahwa apabila kamu mendengarayat-ayat Allah diingkari dan dicemoohkan (olehorang-orang kafir), maka janganlah kamu dudukbersama mereka sehingga mereka memasukipembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalaukamu berbuat demikian) tentulah kamu serupadengan mereka. Sesungguhnya Allah akanmengumpulkan orang-orang munafik dan orangorangkafir di dalam jahannam." (Surat An-Nisaa':140)Dan juga dalam firman-Nya:"Dan apabila kamu melihat orang-orang menghinaayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehinggamereka membicarakan pembicaraan yang lain dan jikasyaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini)maka janganlah kamu duduk lagi bersama orangorangyang dzalim itu sesuadah teringat (akanlarangan itu)." (Surat Al-An'am: 68)42. Demokrasi pada hakekatnya menikam (menghujat)Allah serta melecehkan hikmah dan syariat-Nya.Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:Pertama, kita katakan sesungguhnya Allah telahmengutus para Rasul dan mewajibkan manusia untukmenaati mereka, mengancam orang yang tidak taatdengan neraka dan kebinasaan, menurunkan kitabkitabsuci sebagai pemutus perkara di antara manusia.Dia menghalalkan dan mengharamkan, mewajibkan,memakruhkan dan mensunnahkan, memuji danmencela, menghinakan dan memuliakan,mengangkat suatu kaum dan menjatuhkan kaumyang lain tanpa memandang dan melihat kondisi dankeadaan yang menyelisihi ajaran para Rasul. Bahkanketika para Rasul tersebut datang, mayoritas manusia--kalau kita tidak mengatakan semuanya--- dalamkesesatan dan dalam kungkungan kejahiliyahan yangmembabi buta. Maka sekiranya demokrasi dan hakmembuat dan memutuskan hukum yang berada ditangan rakyat itu benar, berarti semua perbuatanyang telah dilakukan Allah ini sia-sia belaka. MahaSuci Allah atas semua hal ini.Kedua, kita katakan sekiranya demokrasi itu haq(benar), niscaya diturunkannya kitab-kitab suci dandiutusnya para Rasul merupakan tindakan semenamenadan dzalim serta berbenturan dengan pendapatdan hak manusia untuk menghukumi mereka denganhukum mereka sendiri. Maha Suci Allah dari segalabentuk kedzaliman.Ketiga, sekiranya demokrasi itu haq, niscaya hukumtentang jihad dan tumpahnya darah orang-orangkafir yang menentang Islam serta hukum membayarjizyah dan perbudakan adalah tindak kedzalimanbagi mereka dan bertentangan dengan pendapatpendapatmereka yang destruktif. Sikap seperti iniberarti menghujat syari'at Allah Subhanahu wa Ta'ala.Sisi lain, sekiranya demokrasi itu haq, niscayapengusiran iblis dari surga, pembinasaan kaum NabiNuh, ditenggelamkannya Fir'aun dan pasukannyaserta kebinasaan yang menimpa kaum Nabi Hud,Shalih, Syu'aib, dan Luth, ini semua merupakantindak kedzaliman atas mereka karena Allahmengadzab mereka lantaran pemikiran-pemikirandan aqidah mereka yang destruktif.Sisi lain, sekiranya demokrasi itu haq, niscayahukuman rajam terhadap orang yang berzina danhukuman cambuk terhadap orang yang minum arakmerupakan tindak kekerasan dan kekejaman, danmengusik kebebasan individu seperti dikatakan olehorang-orang dzalim."Alangkah busuknya kata-kata yang keluar darimulut mereka, mereka tidak mengatakan (sesuatu)kecuali dusta." (Surat Al-Kahfi: 5)Maha Tinggi Allah atas apa-apa yang diucapkan olehorang-orang yang dzalim.43. Di bawah naungan sistem demokrasi berbagai bid'ahdan kesesatan dengan berbagai macam pola tumbuhsubur dan orang-orang yang menyerukannya dariberbagai thoriqot dan firqoh seperti Syiah, Rafidlah,Sufiah, Mu'tazilah, Kebatinan, dan lain-lainnya punbermunculan. Bahkan di bawah naungan sistem inimereka mendapatkan dukungan dan dorongan dariorang-orang munafik yang berada di dalamnya danjuga dari kekuatan-kekuatan yang terselubung daripihak luar. Dan Allah tetap memiliki urusan terhadapmakhluk-makhluk ciptaan-Nya.44. Sebaliknya bertubi-tubi tuduhan dan dakwaan yangditujukan kepada para aktivis dakwah denganmenjelekkan citra mereka di mata masyarakat umumsehingga mereka dijuluki sebagai pencari kedudukan,harta dan jabatan, dan mereka juga dijuluki sebagaipenjilat dan masih banyak lagi julukan-julukan dustalainnya sebagai akibat diberlakukannya asas bebasberbicara dan mengeluarkan pendapat sertamenghujat harga diri orang lain.45. Orang yang berada di dalam sistem ini dipaksa untukbergabung dalam satu barisan bersama partai-partaimurtad dan zindiq dalam mempertahankan prinsipprinsipjahiliyah seperti deklarasi-deklarasiinternasional, kebebasan pers, kebebasan berpikir,kebebasan etnis Arab,46. Sistem ini akan mengakibatkan hancurnyaperekonomian dan disia-siakannya harta rakyat,karena anggaran belanja negara akan dialokasikanoleh partai-partai berkuasa demi memenuhi ambisimereka dengan membangun gedung-gedung danmenjalankan kampanye pemilihan umum sesuaidengan yang mereka rencanakan dan agar partaipartaitersebut dapat mewujudkan pembeliandukungan (penggalangan dan pengumpulan massa)dengan iming-iming materi yang menggiurkan.47. Sistem ini memadukan antara haq dan bathil,jahiliyah dan Islam, serta antara ilmu dan kebodohan.48. Demokrasi mencabik-cabik jati diri umat Islam danmenjatuhkan kewibawaan mereka melaluipenghujatan atas syari'at dan tuduhan bahwa syari'attersebut sudah tidak relevan lagi dengan kondisizaman, juga melalui pengebirian sejarah dan hukumIslam dan mengilustrasikan bahwa Islam itu diktatortidak seperti demokrasi. Di samping itu demokrasiberarti meleburkan umat Islam secara membabi butake dalam satu wadah bersama orang-orang barat darigolongan Yahudi dan Nasrani yang memendamdendam kesumat kepada umat Islam.49. Sistem ini akan membuat labilnya keamanan suatunegeri dan terjadinya persaingan antar partai yangtidak berujung pangkal, maka manakala sistem iniditerapkan di suatu negara, niscaya akan tersebarrasa takut, cemas, persaingan antar penganut aqidah,aliran, fanatisme golongan dan keturunan, sikapoportunis dan bentuk-bentuk persaingan tidak sehatlainnya.50. Kalaupun ada kemaslahatan yang dapat dipetik dariberkiprah dalam demokrasi dan pemilihan umum,kemaslahatan ini masih bersifat parsial dan masihsamar jika dibandingkan dengan sebagian kerusakanbesar yang ditimbulkannya apalagi jika dibandingkandengan keseluruhannya. Dan orang yang mengamatisecara obyektif atas sebagian yang telah disebutkanakan menjadi jelas baginya ketimpangan sistemthoghut ini dan jauhnya dari dienullah bahkansesungguhnya demokrasi adalah aliran dan sistemyang paling berbahaya yang dipraktekkan di duniasaat ini, ia merupakan induk kekafiran, dimanamemungkinkan setiap aliran dan agama baik ituYahudi, Nasrani, Majusi, Budha, Hindu dan Islamuntuk hidup di bawah naungannya. Dalambarometer demokrasi semua pendapat merekadihargai dan didengar, mereka berhak untukmempraktekkan dan mengamalkan aqidah merekadengan seluruh sarana dan fasilitas yang ada.Cukuplah hal ini sebagai tanda zindiq dan keluar daridien Islam, maka bagaimana mungkin setelah inidikatakan sesungguhnya demokrasi itu sesuaidengan Islam atau Islam itu adalah sistem demokrasiatau demokrasi itu adalah syura sebagaimanadikatakan oleh sejumlah orang yang menggembargemborkansistem ini sebagai sistem Islam.
PENUTUP Akhirnya kami mengharap dari setiap saudara yangberambisi untuk memper perjuangkan Dienullah untukbenar-benar mencermati serta mengkaji kembalikerusakan-kerusakan ini, dan melihat kepadanya secaraobyektif jauh dari fanatik individu, badan, atau institusitertentu karena kebenaran itu lebih berhak untuk diikutidan hikmah merupakan barang orang mu'min yanghilang dimanapun ia mendapatkannya maka ia berhakatasnya.Kami memohon kepada Allah Yang Maha Agung lagiMaha Tinggi dengan nama-nama-Nya yang baik dansifat-sifat-Nya yang agung agar menyatukan hati-hatikaum muslimin di atas ketaatan kepada-Nya danmenyatukan barisan mereka di atas Al-Haq dan ittiba'(mengikuti tuntunan dan garis perjuangan yang telahdilakukan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam).Karena Dialah Yang Maha Kuasa atas hal tersebut.Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepadapenutup para Nabi dan Rasul Nabi kita Muhammad,37 50 INDIKASI DESTRUKTIFhttp://abusalma.worpress.comsegenap keluarganya, sahabat-sahabatnya dan orangorangyang meniti jejaknya dan mengikuti sunnahnyasampai hari kiamat.

SUMBER.Maktabah Abû Salmâ al-Atsarî http://abusalma.wordpress.com
Boleh disebarluaskan dalam bentuk apapun selama tidak diperjualbelikan.Copyleft @2009 Courtesy of http://assunnah.mine.nu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar